Masa Kecil & Pendidikan
Prof. Emil Salim lahir pada 8 Juni 1930 di Lahat, Sumatra Selatan.
Sejak kecil, ia tumbuh dalam keluarga yang menjunjung pendidikan. Ayahnya seorang dokter—membentuk karakter disiplin, empati, dan semangat belajar.
Setelah sekolah di Indonesia, Emil Salim melanjutkan pendidikan ekonomi ke:
-
Universitas Indonesia (UI)
-
UC Berkeley, Amerika Serikat (hingga meraih PhD ekonomi)
Ia adalah salah satu ekonom Indonesia pertama dengan pendidikan Barat yang kuat, menjadi fondasi pemikirannya yang visioner.
![]() |
| Presiden-Prabowo-Subianto-dan -Prof.-Emil- Salim (Sumber:ANTARA/HO-Tim Media Presiden Prabowo Subianto) |
Akademisi & Penggerak Kebijakan
Sekembalinya ke Indonesia, Emil Salim mengajar di Fakultas Ekonomi UI dan ikut menyusun fondasi ekonomi Indonesia pasca-kemerdekaan.
Peran awalnya:
-
Pengajar & Guru Besar Ekonomi UI
-
Anggota tim ekonomi Soeharto (mahasiswa “Berkeley Mafia”)
-
Perumus kebijakan pembangunan nasional
Ia dikenal tenang, moderat, dan jernih dalam berpikir, mampu menjembatani ekonomi dan nilai kemanusiaan.
Menteri Selama Tiga Dekade
Emil Salim memegang banyak jabatan strategis, di antaranya:
| Jabatan | Periode |
|---|---|
| Menteri Perhubungan | 1973–1978 |
| Menteri Kesejahteraan Rakyat | 1978–1983 |
| Menteri Negara Pengawasan Pembangunan dan Lingkungan Hidup pertama | 1983–1993 |
Yang paling melekat:
👉 Pendiri Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia
👉 Bapak Lingkungan Hidup Indonesia
Ia memperkenalkan isu lingkungan jauh sebelum jadi tren global.
Pejuang Lingkungan & Suara Internasional
Di forum internasional, Emil Salim dikenal sebagai suara Asia yang memperjuangkan:
-
Pembangunan berkelanjutan
-
Keadilan iklim
-
Pelestarian alam Indonesia
-
Hak masyarakat adat dan kehutanan lestari
Ia pernah menjadi anggota UN High-Level Advisory Council on Sustainable Development — bukti reputasi dunia.
Aktif Berkarya di Usia Senja
Di usia 90+, Prof. Emil Salim tetap:
-
Menulis & memberi kuliah umum
-
Aktif dalam diskusi publik & talkshow
-
Menjadi rujukan isu lingkungan dan ekonomi berkelanjutan
-
Menjadi teladan moral & intelektual
Ketekunannya menginspirasi nilai luhur:
Ilmu bukan untuk diri sendiri, tapi untuk menjaga masa depan bangsa.
Filosofi Hidup
Emil Salim menekankan:
-
Pendidikan sepanjang hayat
-
Pentingnya integritas dalam kebijakan publik
-
Pembangunan yang adil bagi manusia & alam
-
Moderasi, dialog, dan empati
Salah satu pesannya:
“Kita bukan mewarisi bumi dari nenek moyang, tapi meminjamnya dari anak-cucu.”
Warisan untuk Bangsa
Kontribusinya meliputi:
-
Fondasi Kementerian Lingkungan Indonesia
-
Pendidikan generasi ekonom & pemikir bangsa
-
Pilar etika dalam pembangunan nasional
-
Inspirasi produktivitas usia senja
Prof. Emil Salim adalah bukti hidup bahwa usia bukan akhir kontribusi — tapi puncak kebijaksanaan.
Sumber:
-
Universitas Indonesia – Profil Tokoh Bangsa
-
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan – Arsip Sejarah KLHK
-
United Nations Sustainable Development Reports
-
Wawancara Emil Salim di Kompas TV & Metro TV
-
Buku: Pembangunan Berkelanjutan dan Tantangan Masa Depan

Comments
Post a Comment